LAPORAN PRAKTIKUM FITOKIMIA “ PEMBUATAN INFUSA DAUN SIRIH MERAH (piper betle) DAN DAUN JAMBU BIJI (psidium guajava) “

 

LAPORAN PRAKTIKUM FITOKIMIA 

“ PEMBUATAN INFUSA DAUN SIRIH MERAH (piper betle) DAN DAUN JAMBU BIJI (psidium guajava) “

 



DISUSUN OLEH :

Nama : Yulianita Darwinda Putri 

NPM : F0I019064

 kelas : II B

                               Nama Dosen    : Apt.Suci Rahmawati,M.farm

           

LABORATORIUM FITOKIMIA
PRODI D3 FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BENGKULU
TAHUN AKADEMIK 2020/2021

 


MEMBUAT INFUSA DAUN SIRIH (PIPER BETLE) DAN DAUN JAMBU BIJI (PSIDIUM GUAJAVA)

 

       I.            Tujuan

a.       Mengetahui cara pembuatan infusa yang baik dan benar

b.      Mengetahui manfaat infusa

 

    II.            Landasan Teori

a.       Infusa

Infusa adalah sediaan cair yang dibuat dengan mengekstraksi simplisia nabati dengan air pada suhu 90˚C selama 15 menit. Pembuatan dengan cara pemanasan simplisia di atas pemanas air selama 15 menit terhitung mulai suhu mencapai 90˚C sambil sesekali diaduk. Setelah itu diangkat dan dilakukan penyarian dalam keadaan panas (Anief, 2007; Mulyana dkk., 2013).

b.      Daun sirih (piper betle)

Tanaman sirih adalah tanaman antibakteri yang merupakan salah satu tanaman asli di Indonesia dan tanaman sirih sudah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia.Tanaman ini banyak tumbuh di daerah-daerah di Indonesia seperti Jawa, Madura, Bali, Aceh, Sumatera, Timor, Sulawesi, Ternate dan Lampung.Tanaman ini banyak memiliki manfaat tetapi sedikit dari masyarakat yang mengetahuinya. (Sumampouw, 2008)

Tanaman sirih di Asia Tenggara banyak dimanfaatkan sebagai bahan obat. Indonesia memiliki beberapa macam jenis sirih yang dapat dibedakan menjadi berbagai macam rasa, bentuk daun dan aromanya, yang terdiri dari sirih banda, sirih hitam, sirih merah, sirih cengkih, dan sirih hijau (Moeljanto & Mulyono, 2003; Sudewo, 2005).

Pada daun sirih hijau didalamnya tidak memiliki kandungan alkaloid, berbeda dengan daun sirih merah yang memiliki kandungan alkaloid, flavonoid, minyak atsiri, dan tanin (Sudewo, 2010) dalam (Candrasari,2012).

Tanaman sirih hijau (Piper betle L.) merupakan salah satu jenis tumbuhan yang banyak dimanfaatkan untuk pengobatan. Penggunaan obat tradisional dinilai memiliki efek samping yang lebih kecil dibandingkan dengan obat yang berasal dari bahan kimia, disamping itu pemanfaatan dari bahan alami ini harganya jauh lebih terjangkau. (Noventi, 2016)

Daun sirih hijau (Piper betle L.) memiliki kemampuan antiseptik, antioksidasi dan fungisida.(Moeljanto, 2003). Bagian dari tanaman sirih yang dapat dimanfaatkan sebagai obat oleh masyarakat adalah daunnya, untuk bisa mendapatkan ekstrak dari daun sirih, masyarakat bisa merebus daunnya atau diinang.Daun sirih hijau juga diyakini dapat menguatkan gigi, menyembuhkan luka-luka kecil di mulut, menghilangkan bau mulut, menghentikan pendarahan gusi, dan sebagai obat kumur. (Inayatullah, 2012)

 

Klasifikasi Daun Sirih :

Kingdom : Plantae

Superkingdom : Trachebionta

Super Divisi : Spermatophyta

Divisi : Magnoliopsida

Kelas : Magnoliopsida

Sub kelas : Magnoliidae

Ordo : Piperales

Famili : Piperaceae

Genus : Piper

Spesies : Piper betle L

 

c.       Daun jambu biji

Berikut ini klasifikasi tanaman jambu biji australia. Berdasarkan penggolongan dan tata nama tumbuhan, tanaman jambu biji australia (Psidium guajava L.) termasuk kedalam klasifikasi sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Ordo : Myrtales

Famili : Myrtaceae

Genus : Psidium

Spesies : Psidium guajava L.

 

Sedangkan kandungan daun jambu biji australia pada hasil skrining fitokimia yang dilakukan menunjukkan bahwa senyawa H-15 diduga merupakan senyawa golongan terpenoid ( Rahmawati,2016)

Dalam penelitian (Maysarah,dkk,2015) dijelaskan bahwa daun jambu biji daging merah mengandung metabolit sekunder, terdiri dari golongan senyawa alkaloid, flavono id, tanin, fenolat, kuinon, dan saponin. Pada tumbuhan yang berasal dari golongan yang sama, pada umumnya memiliki kandungan zat aktif yang hampir sama sehingga diduga memiliki khasiat yang sama. Berdasarkan pernyataan tersebut, diduga dari golongan yang sama, daun jambu biji australia diduga mempunyai kandungan metabolit sekunder yang hampir sama dengan jambu biji daging merah.

 III.            Alat dan bahan

a.       Alat

Beaker glas

Hotplet

Corong kaca

Termometer

Gunting/pisau

Kertas saring

Wadah botol

b.      Bahan

Daun jambu biji

Daun sirih

Aquadest

 IV.            Cara Kerja

A.    Infusa daun sirih

·         Timbang 10 gram daun sirih

·         Cuci bersih dengan air mengalir dan dirajang

·         Ukur aquadest 200 ml masukkan dalam beaker gelas

·         Masukkan daun sirih yang sudah dipotong dalam beaker yang berisi aquadest

·         Dan panaskan diatas hotplet dengan suhu 95-98 derajat celcius selama 15 menit

·         Dinginkan dan saring menggunakan kertas saring masukkan dalam wadah botol. Dan dapat dismpan pada lemari pendingin

B.     Infusa daun jambu biji

·         Timbang 10 gram daun jambu biji

·         Cuci bersih dengan air mengalir dan dirajang

·         Ukur aquadest 200 ml masukkan dalam beaker gelas

·         Masukkan daun sirih yang sudah dipotong dalam beaker yang berisi aquadest

·         Dan panaskan diatas hotplet dengan suhu 95-98 derajat celcius selama 15 menit

·         Dinginkan dan saring menggunakan kertas saring masukkan dalam wadah botol. Dan dapat dismpan pada lemari pendingin

    V.            Hasil dan Pembahasan

A.    Hasil

·         Daun sirih

R= 145/200 X 100%= 72,5%

·         Daun jambu biji

R=150/200 X 100%= 75%

 

B.     Pembahasan

Infusa adalah sediaan cair yang dibuat dengan menyari simplisia dengan ai pada suhu 90٥C selama 15 menit. Pada pratikum kali ini kami membuat obat dalam bentuk infusa, obat ini di tujukan untuk pemakaian oral. Adapun bahan yang digunakan yaitu infusa daun sirih dan daun jambu biji

                  Adapun khasiat obat yang digunakan yaitu daun jambu biji  berkhasiat sebagai antidiare,         aquadest sebagai pelarut dan zat tambahan dan daun sirih sebagai antiseptik. Digunakan   pelarut air karena menurut literatur bahwa infundasi dilakukan dengan menyari kandungan zat aktif dakam air . Selain itu keuntungan lain air sebagai pelarut yang murah dan mudah didapat, tidak beracun, dan mudah didapat. tetapi air juga memiliki kelemahan yaitu tidak selektif, sari dapat ditumbuhi kuman sehingga cairan infusa cepat rusak. Dari kelemahan tersebut maka infundasi tidak boleh disimpan lebih dari 24 jam karena penyarian secara infundasi menghasilkan sari yang tidak stabil

                    Untuk cara Pembuatan Infusa :

1. siapkan alat dan bahan 

2. cuci daun jambu biji/ sirih  sampai  bersih  dengan air mengalir

3.  rajang daun jambu biji / sirih

4. Timbang daun Jambu biji sebanyak 10 gram 

5. Ukur aquadest sebanyak 200ml 

6. masukan ke dalam beaker gelass yang berisi daun jambu biji    /sirih 

7. hidupkan hotplate dan didihkan selama 15 menit dengan suhu 95-98٥C

8. angkat tunggu sampai dingin lalu saring dengan kertas saring  lalu masukan ke dalam botol                    lalu tutup dan beri label

9.  lalu masukan ke dalam kulkas agar sediaan infusa dapat tahan lama

 VI.            Kesimpulan dan saran

A.    Kesimpulan

1.      Infusa adalah sediaan cair yang dibuat dengan menyari simplisia dengan air  pada suhu 90٥C selama 15 menit. 

2.      Khasiat dari masing masing bahan yaitu daun jambu biji (psidium guajava) yaitu sebagai antidiare dan  daun  sirih (piper betle) yaitu sebagai antiseptikum

3.      hasil rendemen untuk infusa daun jambu biji yaitu 75 % dan infusa daun sirih yaitu 72,5 % 

B.     Saran

Pratikum nya lebih diperhatikan dalam penimbangan agar sesuai dan untuk suhunya juga  sering dipatau agar sesuai. Pratikan harus mendengar instruksi pratikum agar bisa berjalan lancar


Daftar Pustaka

Anief, M. 2007. Farmasetika. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. 

DepKes RI. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV . Departemen Kesehatan Republik Indonesia : Jakarta

Kementrian Kesehatan RI. 2017. Farmakope Herbal Indonesia . Direktorat Jenderal Kefarmasian dan                 Alat Kesehatan. Jakarta

Maysarah,H. Apriani, R. Misrahanum. 2015. Antibacterial Activity Test Of Ethanol Extract Of White And Red Flesh From Guava Leaf (Psidium Guajava L.) Againts Staphylococcus aureus And Escheria coli. Fakultas MIPA.Universitas Syiah Kuala. Banda Aceh

Moeljanto, R.D., Mulyono. 2003. Khasiat dan Manfaat Daun Sirih, Obat Mujarab dari Masa ke masa. Agromedia Pustaka; Yogyakarta.

 

Komentar